Apa itu Fen Flavor Baijiu

Baijiu rasa fen adalah salah satu rasa terpenting dalam baijiu Cina, dengan rasa dan keahlian yang unik.

Asal Usul Sejarah

Asal: Baijiu rasa fen berasal dari Tiongkok, dengan sejarah yang sudah ada sejak zaman kuno. Pada zaman kuno, orang mulai menyeduh wine dari biji-bijian. Melalui latihan dan penyempurnaan jangka panjang, proses pembuatan baijiu rasa Fen yang unik secara bertahap berkembang.

Pengembangan: Sepanjang sejarah, baijiu rasa Fen terus berkembang dan berevolusi. Selama dinasti Ming dan Qing, proses pembuatan bir Shanxi Fenjiu sangat canggih, menjadi perwakilan baijiu rasa Fen. Pada tahun 1950-an, proses pembuatan baijiu rasa Fen diadopsi secara luas di seluruh Tiongkok, menjadi salah satu rasa terpenting dari baijiu Tiongkok.

Tempat pembuatan bir

Bahan Baku: Sorgum, jelai, dan kacang polong adalah bahan baku utama untuk Baijiu rasa fen. Sorgum adalah bahan baku utama untuk baijiu rasa Fen, karena memiliki kandungan pati yang tinggi, rendemen yang tinggi, dan menghasilkan minuman keras yang lembut dan beraroma. Jelai dan kacang polong digunakan untuk membuat koji, yang menyediakan mikroorganisme dan enzim untuk fermentasi. Pembuatan Qu (Kigu): Menggunakan koji bersuhu sedang, proses pembuatan koji melibatkan penyesuaian rentang suhu "dua suhu dingin dan dua suhu panas" untuk menciptakan tiga jenis koji: Qingchao (koji tangkai bening), Houhuo (koji api belakang), dan Hongxin (koji jantung merah). Suhu koji disesuaikan agar lebih rendah di musim panas dan lebih tinggi di musim dingin, dan jumlah koji yang ditambahkan umumnya 9%-11% dari bahan baku.

Fermentasi: Fermentasi dilakukan di dalam stoples tembikar, yang dikubur di bawah tanah dengan mulut stoples yang rata dengan tanah. Bahan baku ditambahkan ke dalam guci pada suhu rendah, dan suhunya mengikuti pola "awal yang lambat, pertengahan yang tinggi, dan penurunan yang lambat". Fermentasi berlangsung perlahan selama 21-30 hari untuk memastikan baijiu yang murni, harum, dan beraroma.

Penyulingan: Dengan menggunakan proses pembersihan ganda, sorgum dan bahan tambahan dikukus secara terpisah. Setelah penyulingan pertama, hanya koji yang ditambahkan ke dalam adonan ("residu besar"), tanpa bahan baru. Ini diikuti dengan fermentasi kedua, penyulingan, dan ekstraksi, yang menghasilkan "anggur residu kedua".
Pencampuran: Baik "anggur residu besar" maupun "anggur residu kedua" yang diperoleh melalui penyulingan disimpan selama 1-3 tahun dan dicampur dengan hati-hati sebelum dibotolkan dan dirilis.

Karakteristik Rasa

Aroma: Aroma yang murni dan segar, dengan keseimbangan yang harmonis antara etil asetat dan etil laktat, bebas dari aroma yang tidak sedap. Aroma esternya juga seimbang dan bersih. Hidung menawarkan aroma segar dari apel hijau, kacang polong, dan rumput.

Rasanya: Sensasi pedas yang berbeda dan tertinggal pada tegukan pertama. Setelah tegukan kedua, rasa pedasnya memudar secara signifikan, meninggalkan rasa manis yang lebih terasa dan aroma yang tertinggal. Setelah ditelan, wine ini terasa bersih, bebas dari rasa yang tidak enak, dan meninggalkan rasa yang menyegarkan.
Gaya: Keseluruhan rasanya elegan dan menyegarkan, dengan tingkat rasa pedas yang relatif rendah. Hasil akhir yang murni, manis, dan lembut seperti mata air yang mengalir di atas permukaan batu, menyegarkan dan cerah.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

Minta Penawaran